Harga BBM Pertalite Turun Drastis! Bukan Rp 10.000 Lagi, Cek Harga Terbaru Mei 2025

Harga BBM Pertalite Turun Drastis! Bukan Rp 10.000 Lagi, Cek Harga Terbaru Mei 2025

Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite mengalami penurunan signifikan pada Mei 2025, memberikan angin segar bagi masyarakat Indonesia, khususnya pengguna kendaraan bermotor. Penyedia BBM seperti Vivo Energy Indonesia, PT Shell Indonesia, dan British Petroleum (BP) telah mengumumkan penyesuaian harga untuk produk BBM setara Pertalite, seperti Revvo 90, yang memiliki nilai oktan 90. Penurunan ini menjadi kabar gembira di tengah fluktuasi harga bahan bakar yang sering menjadi perhatian publik.

Berdasarkan informasi terbaru, harga Revvo 90 dari Vivo Energy Indonesia turun sebesar Rp 50 per liter, dari Rp 12.700 menjadi Rp 12.650 per liter mulai 1 Mei 2025. Meskipun penurunan ini terbilang kecil, langkah ini menunjukkan komitmen penyedia BBM swasta untuk menjaga daya beli masyarakat. Sementara itu, Pertamina, sebagai penyedia BBM terbesar di Indonesia, masih mempertahankan harga Pertalite RON 90 di angka Rp 10.000 per liter untuk wilayah tertentu, seperti Jakarta, hingga April 2025. Namun, di beberapa daerah, harga Pertalite dari penyedia swasta telah menunjukkan perubahan yang lebih kompetitif.

Penurunan harga BBM ini tidak hanya dipengaruhi oleh strategi pasar dari penyedia, tetapi juga oleh dinamika harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Ketika harga minyak mentah global cenderung stabil atau menurun, penyedia BBM memiliki ruang untuk menyesuaikan harga jual. Selain itu, persaingan antarpenyedia BBM, baik BUMN maupun swasta, turut mendorong penurunan harga demi menarik lebih banyak konsumen.

Bagi pengguna kendaraan, penurunan harga BBM seperti Revvo 90 memberikan dampak positif, terutama dalam penghematan biaya operasional. Sebagai contoh, pengendara sepeda motor atau mobil dengan konsumsi bahan bakar rata-rata dapat menghemat hingga beberapa ribu rupiah per minggu, tergantung pada intensitas penggunaan kendaraan. Selain itu, harga yang lebih rendah juga dapat mendorong aktivitas ekonomi, seperti peningkatan mobilitas masyarakat dan distribusi barang.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua jenis BBM mengalami penurunan harga. Pertamax RON 92, misalnya, masih berada di kisaran Rp 12.400 hingga Rp 12.900 per liter, tergantung pada wilayah dan penyedia. Hal ini menunjukkan bahwa penyesuaian harga lebih banyak terjadi pada BBM dengan oktan rendah seperti Pertalite dan setaranya, yang memang menjadi pilihan utama masyarakat kelas menengah ke bawah.

Untuk memanfaatkan penurunan harga ini, konsumen disarankan untuk memantau harga BBM di SPBU terdekat, karena perbedaan harga antarpenyedia bisa bervariasi di setiap daerah. Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan pengeluaran bahan bakar:

  • Pilih SPBU dengan harga paling kompetitif di wilayah Anda.
  • Gunakan aplikasi atau situs resmi penyedia BBM untuk memantau harga terkini.
  • Lakukan pengisian BBM pada pagi hari untuk mendapatkan volume yang lebih akurat karena suhu rendah.
  • Perhatikan efisiensi bahan bakar kendaraan Anda dengan perawatan rutin, seperti penggantian oli dan filter udara.

Meskipun penurunan harga BBM ini membawa optimisme, masyarakat tetap diimbau untuk bijak dalam penggunaan bahan bakar. Efisiensi dalam berkendara, seperti menghindari kemacetan atau meminimalkan akselerasi berlebihan, dapat membantu menghemat konsumsi BBM. Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan momen ini untuk mendukung aktivitas sehari-hari tanpa membebani anggaran.

Kabar baik ini juga menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional. Penurunan harga BBM dapat menekan biaya logistik, yang pada akhirnya berpotensi menurunkan harga barang dan jasa. Namun, penyedia BBM dan pemerintah perlu terus memantau stabilitas harga minyak dunia agar manfaat ini dapat berlangsung dalam jangka panjang. Bagi Anda yang ingin mengetahui harga BBM terkini, pastikan untuk selalu memperbarui informasi dari sumber resmi penyedia BBM di Indonesia.