CEO Apple, Tim Cook, menyatakan bahwa tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump tidak memberikan dampak signifikan terhadap bisnis Apple. Hal ini disebabkan oleh strategi diversifikasi rantai pasok yang telah diterapkan oleh perusahaan.
Dalam wawancara dengan CNBC, Cook mengungkapkan bahwa lebih dari setengah iPhone yang dijual di Amerika Serikat kini diproduksi di India. Sementara itu, hampir semua produk lainnya seperti Mac, iPad, AirPods, dan Apple Watch berasal dari Vietnam. Langkah ini diambil untuk menghindari tarif impor tinggi yang dikenakan pada produk dari China.
Apple memperkirakan bahwa tarif impor akan menambah biaya sebesar USD 900 juta untuk kuartal saat ini. Meskipun demikian, Cook menekankan bahwa perusahaan mampu mengelola dampak tersebut melalui strategi rantai pasok yang efisien.
Pada kuartal kedua tahun 2025, Apple mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,4 miliar, meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan dari iPhone mencapai USD 46,84 miliar, sementara Mac dan iPad masing-masing menyumbang USD 7,95 miliar dan USD 6,4 miliar.
Cook mengakui bahwa sulit untuk memprediksi dampak tarif impor setelah bulan Juni, mengingat ketidakpastian kebijakan perdagangan. Namun, ia menegaskan bahwa Apple akan terus mengelola perusahaan dengan fleksibilitas dan adaptasi terhadap perubahan kebijakan.
Dengan strategi diversifikasi produksi ke India dan Vietnam, Apple berhasil mengurangi dampak negatif dari tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah AS. Perusahaan tetap mencatatkan kinerja keuangan yang solid dan siap menghadapi tantangan perdagangan global di masa depan.