Pada Jumat, 25 April 2025, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Inacom melaporkan tidak adanya transaksi dalam lelang minyak sawit mentah (CPO), dengan harga penawaran tertinggi mencapai Rp14.339 per kilogram. Kondisi ini menunjukkan ketidaksesuaian antara harga penawaran dan permintaan di pasar domestik.

Sementara itu, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga kontrak minyak sawit untuk pengiriman Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar RM69 per ton atau sekitar 1,74%, menetap di angka RM4.035 per metrik ton. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari India, yang mulai kembali mengimpor minyak kelapa sawit setelah lima bulan absen, serta penguatan harga minyak nabati secara global.

Faktor-faktor seperti harga minyak sawit yang lebih kompetitif dibandingkan minyak kedelai dan peningkatan permintaan dari pasar internasional turut mempengaruhi tren positif ini. Namun, penguatan mata uang ringgit Malaysia dan peningkatan produksi domestik menjadi faktor yang membatasi lonjakan harga lebih lanjut.

Perkembangan ini mencerminkan dinamika pasar CPO yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan regional, termasuk permintaan ekspor, fluktuasi mata uang, dan kondisi produksi. Pelaku industri diharapkan terus memantau tren ini untuk menyesuaikan strategi perdagangan dan produksi mereka.