Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) pada tahun 2025 untuk mendukung masyarakat kurang mampu, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM). Bagi masyarakat 274 juta penduduk Indonesia, memastikan bansos tepat sasaran adalah prioritas. Untuk memudahkan masyarakat, status penerima bansos dapat dicek dengan mudah menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) melalui platform resmi Kemensos. Berikut panduan lengkap cara cek status penerima bansos 2025, syarat, dan tips agar tetap terdaftar.
Ada dua metode utama untuk memeriksa status penerima bansos menggunakan NIK KTP, yaitu melalui situs web resmi Kemensos dan aplikasi Cek Bansos. Berikut langkah-langkahnya:
Untuk menjadi penerima bansos, keluarga atau individu harus terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kriteria penerima meliputi:
Jika belum terdaftar, masyarakat dapat mendaftar melalui RT/RW atau dinas sosial setempat dengan membawa KTP, KK, dan surat keterangan tidak mampu. Data kemudian diverifikasi untuk dimasukkan ke DTSEN.
Penyaluran bansos tahap kedua 2025 diperkirakan dimulai Mei hingga Juni, melalui bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, BTN) atau PT Pos Indonesia untuk wilayah terpencil. Nominal bantuan bervariasi:
Penerima dapat mencairkan dana melalui rekening KKS, ATM, m-banking, atau kantor pos, dengan memeriksa saldo secara berkala.
Data DTSEN diperbarui setiap tiga bulan, sehingga beberapa KPM mungkin tidak lagi memenuhi kriteria. Untuk tetap terdaftar:
Dengan teknologi yang semakin canggih, pengecekan bansos kini lebih transparan dan mudah diakses. Pastikan Anda memeriksa status penerima secara rutin untuk tidak melewatkan bantuan yang berhak diterima. Segera cek NIK KTP Anda sekarang dan pastikan data Anda valid di DTSEN untuk kelancaran pencairan bansos 2025!