Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai program bantuan sosial (bansos). Di tahun 2025 ini, berbagai skema bansos tetap bergulir, menjadi jaring pengaman sosial yang krusial bagi jutaan keluarga di Tanah Air. Namun, masih banyak masyarakat yang bingung mengenai bagaimana cara mendaftar dan mengecek status penerimaan bansos. Artikel ini akan mengupas tuntas panduan lengkapnya, memastikan Anda tidak terlewat dari bantuan yang menjadi hak Anda.
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami bahwa Kemensos menyalurkan beragam jenis bansos dengan tujuan dan sasaran yang berbeda. Dua program utama yang menjadi sorotan adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau sering disebut Kartu Sembako. Selain itu, ada pula Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dan Program Indonesia Pintar (PIP), meskipun PIP lebih dominan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PKH adalah bantuan bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki komponen keluarga tertentu. Komponen tersebut meliputi ibu hamil/nifas, anak usia dini (0-6 tahun), anak sekolah (SD, SMP, SMA), lanjut usia (≥60 tahun), dan penyandang disabilitas berat. Besaran bantuan PKH bervariasi tergantung pada kombinasi komponen dalam satu keluarga, dengan penyaluran dilakukan per triwulan.
Sementara itu, BPNT adalah bantuan yang diberikan dalam bentuk saldo elektronik senilai Rp200.000 per bulan (atau Rp600.000 per tahap/3 bulan) yang dapat dibelanjakan untuk kebutuhan pangan pokok di e-warong atau agen bank yang bekerja sama. Tujuan BPNT adalah meningkatkan ketahanan pangan keluarga penerima manfaat.
Agar dapat menjadi penerima bansos, ada beberapa syarat dasar yang wajib dipenuhi. Syarat-syarat ini berlaku umum untuk sebagian besar program bansos Kemensos:
Pendaftaran bansos, khususnya untuk masuk ke dalam DTKS, dapat dilakukan melalui dua jalur utama: secara offline dan online.
Metode ini masih menjadi cara yang paling umum dan dianjurkan, terutama bagi masyarakat yang kesulitan mengakses teknologi:
Setelah data Anda berhasil masuk ke DTKS, Anda akan memiliki peluang untuk menjadi penerima berbagai program bansos yang disalurkan oleh Kemensos, tergantung pada kriteria program dan kuota yang tersedia.
Kemensos telah menyediakan aplikasi "Cek Bansos" yang memudahkan masyarakat untuk mendaftar dan mengecek status bansos. Namun, perlu diingat bahwa pendaftaran online ini adalah untuk mengusulkan diri atau orang lain masuk DTKS, bukan langsung menjadi penerima bansos secara otomatis.
Setelah mendaftar atau jika Anda ingin mengetahui apakah Anda termasuk penerima bansos, Anda dapat melakukan pengecekan secara online maupun offline.
Ini adalah cara paling cepat dan mudah untuk mengecek status bansos tanpa perlu mengunduh aplikasi:
Jika nama Anda terdaftar sebagai penerima bansos, sistem akan menampilkan informasi mengenai status pencairan, jenis bantuan yang diterima (misalnya PKH atau BPNT), dan periode penyaluran.
Selain melalui website, Anda juga bisa mengecek status penerima bansos melalui aplikasi yang sudah diunduh sebelumnya:
Hasil pencarian akan menampilkan informasi nama, umur, jenis bansos yang diterima, dan status pencairannya. Jika muncul tulisan "YA" pada kolom PKH atau BPNT dan periode yang relevan (misalnya "APR-JUN 2025"), berarti bantuan Anda telah disetujui dan siap dicairkan.
Jika Anda mengalami kendala dalam pengecekan online atau ingin informasi lebih lanjut mengenai jadwal pasti pencairan di wilayah Anda, jangan ragu untuk menghubungi pendamping sosial PKH setempat atau perangkat desa/kelurahan Anda. Mereka memiliki akses ke informasi yang lebih detail dan dapat membantu memverifikasi status Anda.
Salah satu kunci utama keberhasilan dalam menerima bansos adalah keakuratan data. Pastikan semua data yang Anda berikan, baik saat pendaftaran maupun saat pengecekan, sesuai dengan data di KTP dan Kartu Keluarga Anda. Perbedaan kecil seperti salah penulisan nama atau NIK yang tidak sinkron dapat menyebabkan kegagalan pencairan bantuan.
Kemensos terus melakukan pemutakhiran data secara berkala. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memperbarui data jika ada perubahan kondisi keluarga, status ekonomi, atau alamat. Data yang aktif dan terbaru di DTKS menjadi prasyarat utama agar Anda tetap terdaftar sebagai calon penerima bansos.
Mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah adalah hak bagi setiap warga negara yang memenuhi kriteria. Dengan memahami cara daftar dan cek bansos Kemensos terbaru ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dan memastikan hak-haknya terpenuhi. Jangan ragu untuk memanfaatkan saluran resmi yang telah disediakan dan selalu waspada terhadap informasi yang tidak valid.