Keputusan mengejutkan datang dari pemain diaspora, Djenna de Jong, yang memilih mundur dari Timnas Putri Indonesia. Melalui pernyataan di media sosial, Djenna mengungkapkan bahwa keputusannya didasari oleh pengalaman yang dianggapnya sangat tidak profesional selama bergabung dengan tim nasional.

Menanggapi hal tersebut, PSSI melalui anggota Komite Eksekutif, Arya Sinulingga, memberikan klarifikasi. Arya menyatakan bahwa nama Djenna tidak masuk dalam skema pelatih kepala Timnas Putri, Satoru Mochizuki. Hal ini menjadi alasan utama mengapa proses naturalisasi Djenna tidak dilanjutkan.

"Bermula dari permasalahan pemain-pemain yang mau diproses naturalisasi, namanya enggak masuk mungkin ya dan setelah kita cek kan pemain-pemain intinya kalau kita proses harus ada rekomendasi pelatih, ketika nggak ada rekomendasi pelatih, ya nggak bisa kita proses," ujar Arya.

Menurut Arya, setiap pemain yang akan dinaturalisasi harus mendapatkan rekomendasi dari pelatih. Jika tidak ada rekomendasi tersebut, proses naturalisasi tidak dapat dilanjutkan. Arya juga menambahkan bahwa pelatih memiliki pertimbangan tertentu dalam memilih pemain yang sesuai dengan strategi tim.

Keputusan Djenna untuk mundur telah dipertimbangkan dengan matang. Ia menyatakan bahwa dirinya memiliki kesadaran mendalam akan harga diri, baik dalam konteks personal maupun profesional sebagai pemain. Meskipun merasa sedih dengan keadaan ini, Djenna menegaskan bahwa ia akan selalu memperjuangkan keadilan dan kebenaran.