Spekulasi mengenai masa depan Jorge Martin di ajang MotoGP semakin memanas menyusul pernyataan menarik dari Aleix Espargaro, mantan pembalap Aprilia yang kini menjadi test rider Honda. Espargaro, yang dikenal sebagai sosok berpengaruh dalam bursa transfer pembalap, mengklaim bahwa Honda memiliki potensi besar untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia pada 2027. Pernyataan ini memicu rumor bahwa Martin, pembalap berbakat asal Spanyol, bisa saja bergabung dengan Honda, dengan Espargaro berperan sebagai "mak comblang" untuk kedua kalinya setelah sebelumnya berhasil membawa Martin ke Aprilia.
Espargaro, yang mengumumkan pensiun dari balapan penuh waktu pada 2024, memiliki rekam jejak dalam memengaruhi keputusan besar di MotoGP. Pada 2024, ia menjadi kunci di balik kepindahan Martin ke Aprilia setelah negosiasi panjang dengan Ducati gagal membuahkan hasil. Kala itu, Espargaro meyakinkan Martin bahwa Aprilia adalah tempat ideal untuk mengembangkan bakatnya, sebuah langkah yang terbukti tepat dengan performa impresif Martin di musim 2024. Kini, dengan fokusnya beralih ke pengembangan motor Honda, Espargaro kembali menunjukkan optimismenya, kali ini terhadap proyek ambisius Honda untuk era baru MotoGP.
Honda, yang pernah mendominasi MotoGP, mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kepergian Marc Marquez ke Gresini Ducati pada 2024. Namun, kemenangan mengejutkan di Le Mans pada 2025 menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Espargaro, yang terlibat langsung dalam pengujian motor Honda, menegaskan bahwa perubahan regulasi 2027—termasuk pengurangan kapasitas mesin dari 1.000 cc ke 850 cc, pengurangan aerodinamika, dan penghapusan perangkat pengatur ketinggian—akan menjadi momentum bagi Honda untuk kembali ke puncak. "Honda sedang bekerja keras, dan saya yakin mereka akan bersaing untuk gelar pada 2027," ujar Espargaro, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Pernyataan Espargaro ini tentu saja menarik perhatian Martin, yang dikenal sebagai salah satu pembalap paling konsisten di grid MotoGP. Meski baru bergabung dengan Aprilia, Martin belum menutup kemungkinan untuk mengejar tantangan baru, terutama jika Honda mampu menawarkan motor kompetitif. Martin sendiri pernah menyatakan bahwa ia ingin berada di tim yang memberinya peluang nyata untuk meraih gelar juara dunia, sebuah ambisi yang belum sepenuhnya terwujud meski ia telah menunjukkan kecepatan luar biasa di lintasan. Dengan kontraknya bersama Aprilia yang kemungkinan besar bersifat jangka pendek, pintu negosiasi dengan Honda tetap terbuka.
Peran Espargaro dalam skenario ini menjadi sorotan utama. Pengalamannya sebagai pembalap dan penguji membuatnya memiliki wawasan mendalam tentang potensi motor Honda. Selain itu, hubungan dekatnya dengan Martin, yang terjalin sejak keduanya bersaing di lintasan, memberinya pengaruh untuk meyakinkan pembalap berjuluk "Martinator" itu. Beberapa pengamat MotoGP bahkan menyebut Espargaro sebagai "mak comblang jilid 2," mengacu pada keberhasilannya membawa Martin ke Aprilia. Postingan di media sosial, termasuk pernyataan dari akun seperti @MediasetMotor dan @marcamotor, turut menguatkan spekulasi ini, dengan banyak penggemar yang antusias membayangkan Martin membela Honda di masa depan.
Namun, kepindahan Martin ke Honda bukanlah perkara mudah. Aprilia, yang kini menikmati hasil dari investasi mereka pada Martin, tidak akan melepas pembalap bintangnya begitu saja. Selain itu, Honda masih harus membuktikan bahwa mereka mampu mengatasi tantangan teknis dan kembali menjadi kekuatan dominan di MotoGP. Persaingan ketat dari Ducati, yang tetap menjadi acuan di grid, serta kehadiran pembalap muda berbakat seperti Pedro Acosta, membuat bursa transfer MotoGP semakin dinamis. Honda juga dikabarkan telah menunjukkan ketertarikan pada Acosta, yang menambah kompleksitas strategi mereka untuk 2027.
Di sisi lain, Martin sendiri tengah berada di puncak kariernya. Setelah meraih podium secara konsisten dan nyaris mengamankan gelar pada 2024, ia menjadi salah satu aset paling berharga di MotoGP. Evolusi psikologisnya, seperti yang disebutkan dalam laporan Crash.net, menunjukkan bahwa Martin kini lebih matang dalam menghadapi tekanan dan mengelola ekspektasi. Bergabung dengan Honda, yang sedang dalam fase restrukturisasi, bisa menjadi pertaruhan besar, tetapi juga peluang untuk mencatatkan namanya sebagai pembalap yang membawa kejayaan kembali bagi raksasa Jepang tersebut.
Bagi penggemar MotoGP, spekulasi ini menambah warna pada persaingan di luar lintasan. Apakah Espargaro akan kembali berhasil memainkan peran sebagai perantara? Akankah Martin mengambil risiko besar dengan bergabung bersama Honda? Yang jelas, pernyataan optimistis Espargaro telah mencuri perhatian dan membuka diskusi panjang tentang masa depan MotoGP. Dengan regulasi baru yang akan mengubah dinamika balapan, 2027 bisa menjadi titik balik bagi Honda—dan mungkin juga bagi Jorge Martin.