Kemeriahan Festival Peh Cun, salah satu perayaan budaya Tionghoa tertua dan paling semarak, kembali menyapa Kota Tangerang. Acara tahunan ini selalu menjadi magnet bagi warga lokal maupun wisatawan, tidak hanya karena kekayaan tradisi yang disajikan, tetapi juga berkat salah satu atraksi puncaknya: Lomba Perahu Naga. Ajang adu kekuatan dan kekompakan di atas Sungai Cisadane ini siap dimulai pada 31 Mei hingga 1 Juni 2025, menjadi bagian tak terpisahkan dari Festival Peh Cun yang jatuh pada 29 Mei 2025.
Lomba Perahu Naga bukanlah sekadar kompetisi biasa; ini adalah perwujudan dari tradisi kuno yang berasal dari Tiongkok, merayakan Festival Duanwu atau yang dikenal di Indonesia sebagai Peh Cun. Festival ini diperingati untuk mengenang Qu Yuan, seorang penyair patriotik yang hidup di zaman Negara-negara Berperang. Ketika ia bunuh diri dengan melompat ke sungai karena kesedihan atas penaklukan kerajaannya, penduduk desa bergegas ke sungai dengan perahu untuk menyelamatkannya atau setidaknya mengambil jenazahnya. Mereka juga melemparkan zongzi (bakcang) ke air agar ikan tidak memakan tubuh Qu Yuan. Dari sinilah tradisi lomba perahu naga dan makan bakcang lahir.
Di Kota Tangerang, perayaan Peh Cun telah menjadi bagian integral dari identitas multikultural kota ini. Sungai Cisadane, yang membelah kota, menjadi panggung sempurna bagi perahu-perahu naga yang dihias penuh warna, melaju kencang diiringi tabuhan genderang yang memacu adrenalin. Lomba ini tidak hanya menguji kekuatan fisik dan sinkronisasi para pendayung, tetapi juga semangat kebersamaan dan sportivitas.
Selain Lomba Perahu Naga yang menjadi primadona, Festival Peh Cun di Tangerang juga dimeriahkan dengan dua lomba menarik lainnya: Lomba Tangkap Bebek dan Lomba Perahu Papak. Lomba Tangkap Bebek menawarkan hiburan yang unik, sementara Lomba Perahu Papak menunjukkan keahlian dalam mengendalikan perahu tradisional dengan karakteristik berbeda. Ketiga lomba ini dipusatkan di lokasi ikonik, yaitu Sungai Cisadane, tepatnya di area Klenteng Boen Tek Bio - Toapekong Air, yang menjadi pusat spiritual bagi masyarakat Tionghoa Benteng di Tangerang.
Lokasi yang strategis ini memudahkan akses bagi peserta maupun penonton yang ingin menyaksikan langsung kemeriahan acara. Sepanjang bantaran sungai, suasana akan dipenuhi sorak sorai penonton, aroma kuliner khas Peh Cun, dan hiruk pikuk perayaan yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Bagi warga Kota Tangerang yang ingin merasakan sensasi mendayung di Lomba Perahu Naga atau Lomba Perahu Papak, kabar baiknya adalah pendaftaran dibuka secara gratis. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuan dan menjadi bagian dari tradisi yang hidup. Syarat utama untuk berpartisipasi adalah berusia 17 tahun ke atas dan memiliki kemampuan berenang, mengingat kegiatan ini berlangsung di perairan terbuka.
Setiap tim Perahu Papak terdiri dari 25 orang, termasuk para 'musisi' yang bertugas menabuh genderang dan seorang 'juru mudi' yang mengatur arah. Sementara itu, tim Perahu Naga sedikit lebih ringkas dengan 23 anggota. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan adalah menyerahkan dua salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti identitas dan domisili.
Untuk pendaftaran atau informasi lebih lanjut, calon peserta dapat menghubungi panitia melalui kontak berikut: Hermanto Gozali (0812-9454-987), Suryadi (0812-1037-937), atau Aditya (0858-8455-4692). Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari sejarah dan kemeriahan Festival Peh Cun Kota Tangerang!