Berjalan Cepat Turunkan Risiko Aritmia: Studi Ungkap Manfaat Signifikan untuk Kesehatan Jantung

Berjalan Cepat Turunkan Risiko Aritmia: Studi Ungkap Manfaat Signifikan untuk Kesehatan Jantung

Sebuah studi terbaru yang melibatkan lebih dari 420.000 peserta dari UK Biobank mengungkapkan bahwa kecepatan berjalan kaki memiliki dampak signifikan terhadap risiko aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang dapat berujung pada kondisi serius seperti stroke dan serangan jantung. Penelitian ini menunjukkan bahwa berjalan dengan kecepatan sedang, sekitar 4 km/jam, dapat menurunkan risiko aritmia hingga 35%, sementara berjalan lebih cepat lagi dapat mengurangi risiko hingga 43% dibandingkan dengan mereka yang berjalan lambat.

Dalam studi ini, sekitar 82.000 peserta menggunakan pelacak aktivitas untuk mengukur kecepatan berjalan mereka secara akurat. Selama masa pemantauan selama 13 tahun, sekitar 9% peserta mengalami kelainan irama jantung, termasuk fibrilasi atrium dan aritmia ventrikel. Analisis data menunjukkan bahwa semakin cepat seseorang berjalan, semakin rendah risiko mereka mengalami aritmia. Bahkan, peserta yang berjalan dengan kecepatan sedang atau cepat memiliki peluang 27% lebih rendah untuk didiagnosis dengan aritmia dibandingkan dengan mereka yang berjalan lambat.

Manfaat berjalan cepat ini paling terasa pada kelompok tertentu, seperti wanita, individu berusia di bawah 60 tahun, mereka dengan indeks massa tubuh di bawah 30, orang dengan hipertensi, dan mereka yang memiliki dua atau lebih kondisi kesehatan kronis. Selain itu, peserta yang berjalan lebih cepat cenderung memiliki lingkar pinggang lebih kecil, berat badan lebih ringan, kekuatan genggaman lebih baik, serta kadar lemak dan glukosa puasa yang lebih rendah dalam darah, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.

Para ahli menjelaskan bahwa berjalan cepat dapat meningkatkan keseimbangan sistem saraf otonom, memperbesar ventrikel kiri jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh, meningkatkan efisiensi jantung, mengurangi tekanan darah, serta meningkatkan suplai darah ke jantung. Selain itu, berjalan cepat juga dapat mengurangi peradangan dan plak yang dapat menyebabkan penyumbatan dan serangan jantung.

Meskipun penelitian ini memberikan bukti kuat tentang manfaat berjalan cepat, ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Sampel penelitian sebagian besar terdiri dari orang kulit putih dan tidak menyertakan orang dewasa berusia 70 tahun ke atas. Namun, temuan ini tetap menekankan pentingnya aktivitas fisik sederhana seperti berjalan cepat dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah aritmia.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk berjalan cepat selama minimal 30 menit setiap hari. Aktivitas ini tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan di berbagai lokasi, menjadikannya strategi alami yang efektif untuk menurunkan risiko gangguan jantung.