Kebakaran mobil listrik menjadi tantangan baru bagi petugas pemadam kebakaran karena sifat baterai lithium-ion yang sulit dikendalikan. Baru-baru ini, video viral di media sosial menunjukkan mobil listrik BYD Seal mengeluarkan asap tebal dari area baterainya, memicu perhatian publik terhadap cara penanganan kebakaran jenis ini. Berbeda dengan mobil konvensional, memadamkan api pada mobil listrik bukan hanya soal menyiram air, tetapi membutuhkan teknik khusus untuk mendinginkan baterai agar tidak menyala kembali. Artikel ini menjelaskan prosedur penanganan kebakaran mobil listrik, termasuk kebutuhan untuk merendam kendaraan selama seminggu, berdasarkan wawasan dari petugas pemadam kebakaran.
Menurut Kepala Sektor Damkar Cengkareng, H Wirawan Aries Wibowo, kebakaran mobil listrik biasanya disebabkan oleh kerusakan pada sel baterai. Ketika satu sel baterai terbakar, panasnya dapat merambat ke sel lain, menciptakan reaksi berantai yang disebut thermal runaway. “Kami bukan memadamkan api, tapi mendinginkan baterai,” ujar Wirawan. Proses ini membutuhkan air dalam jumlah besar, terkadang lebih dari 10.000 liter, untuk menurunkan suhu baterai. Bahkan setelah api tampak padam, risiko percikan api tetap ada, sehingga pengawasan ketat diperlukan.
Penanganan kebakaran mobil listrik melibatkan langkah-langkah khusus yang berbeda dari mobil berbahan bakar fosil. Berikut adalah prosedur yang umum digunakan:
Prosedur ini menunjukkan kompleksitas penanganan kebakaran mobil listrik, yang membutuhkan peralatan khusus seperti bak perendaman dan thermal gun, serta keterampilan petugas yang terlatih.
Kebakaran baterai lithium-ion sulit dipadamkan karena sifatnya yang dapat menyala kembali meski api tampak padam. Sebuah kasus di luar negeri menunjukkan mobil listrik yang sudah disiram air tetap memicu percikan saat ditarik, bahkan terbakar lagi setelah seminggu diparkir di halaman pabrik. Hal ini menegaskan pentingnya perendaman panjang untuk memastikan keamanan. Selain itu, asap dari kebakaran baterai dapat mengandung bahan kimia beracun, sehingga petugas harus menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Untuk mengurangi risiko kebakaran, pemilik mobil listrik dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Kebakaran mobil listrik, meskipun jarang terjadi, membutuhkan penanganan yang cermat karena risiko thermal runaway dan potensi kerusakan total pada kendaraan. Dengan prosedur seperti perendaman selama seminggu, petugas pemadam kebakaran dapat memastikan keamanan. Pemilik mobil listrik juga harus proaktif dalam perawatan dan pencegahan untuk meminimalkan risiko. Informasi ini dirangkum berdasarkan laporan dari SINDOnews dan wawasan petugas Damkar Cengkareng pada 16 Mei 2025.