Pasar smartphone premium di China kembali menjadi sorotan dengan kabar mengejutkan dari Apple. iPhone 16, seri terbaru yang baru diluncurkan pada September 2024, dilaporkan mengalami penurunan penjualan signifikan. Untuk mengatasi situasi ini, Apple dan mitra peritelnya di China menggelar diskon besar-besaran hingga Rp 5,8 juta untuk berbagai model iPhone 16, termasuk iPhone 16 Pro Max. Langkah ini menandakan tantangan berat yang dihadapi Apple di pasar smartphone terbesar dunia, di tengah persaingan ketat dengan merek lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Vivo.
Diskon besar ini berlangsung di platform e-commerce ternama seperti Tmall, JD.com, dan Pinduoduo, yang mulai menawarkan potongan harga sejak Mei 2025. Menurut laporan, iPhone 16 Pro Max dengan penyimpanan 1 TB mendapatkan diskon hingga 2.700 yuan (sekitar Rp 5,8 juta), sementara model standar iPhone 16 dengan penyimpanan 128 GB dipotong 1.600 yuan (sekitar Rp 3,4 juta). Strategi ini bertujuan untuk memacu minat beli menjelang periode promosi besar, seperti Hari Belanja 6.18 di China. Namun, langkah ini juga memicu spekulasi bahwa iPhone 16 tidak mendapatkan sambutan sehangat seri sebelumnya, sebuah fenomena yang jarang terjadi untuk produk Apple yang baru dirilis.
Data dari China Academy of Information and Communications Technology (CAICT) menunjukkan bahwa pengiriman smartphone merek asing, termasuk iPhone, anjlok 47,4% pada November 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan penurunan selama empat bulan berturut-turut, dengan total pengapalan hanya mencapai 3,04 juta unit, turun dari 5,769 juta unit pada periode yang sama di 2023. Sementara itu, merek lokal seperti Huawei dan Vivo justru mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan, didukung oleh inovasi teknologi dan kebijakan subsidi pemerintah China yang diperpanjang hingga Januari 2025.
Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab lesunya penjualan iPhone 16 di China. Pertama, fitur Apple Intelligence, yang menjadi nilai jual utama iPhone 16, belum tersedia sepenuhnya di China karena keterlambatan pembaruan perangkat lunak. Banyak konsumen menunda pembelian hingga fitur ini dapat digunakan, yang diperkirakan baru tersedia pada 2025. Kedua, persaingan dari merek lokal semakin sengit. Huawei, misalnya, berhasil menarik perhatian dengan seri Mate 60 dan Pura 70, yang menawarkan teknologi mutakhir dengan harga lebih kompetitif. Selain itu, strategi Huawei membuka toko-toko baru di lokasi strategis, seperti di seberang toko Apple di Shanghai, semakin memperkuat dominasinya di pasar domestik.
Di luar China, iPhone 16 juga menghadapi tantangan. Di Indonesia, penjualan iPhone 16 dilarang karena tidak memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), meskipun masyarakat masih bisa membelinya melalui pasar luar negeri seperti Singapura atau Malaysia dengan harga mulai Rp 12,5 juta untuk varian 128 GB. Sementara itu, di Amerika Serikat, tarif impor baru yang mencapai 54% terhadap produk dari China berpotensi menaikkan harga iPhone 16 hingga 43%, membuat model termurah bisa mencapai Rp 18 juta dan iPhone 16 Pro Max mendekati Rp 36 juta. Kondisi ini dapat进一步 memperumit posisi Apple di pasar global.
Apple tampaknya berupaya keras untuk membalikkan tren ini. Selain diskon, perusahaan juga memperkenalkan iPhone 16e, varian lebih terjangkau yang diluncurkan pada Februari 2025 dengan harga sekitar Rp 9,5 juta di AS. Varian ini berhasil melampaui penjualan iPhone SE di Amerika, menunjukkan bahwa konsumen cenderung beralih ke opsi yang lebih murah di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, di China, dominasi merek lokal tampaknya sulit ditembus, dengan Vivo dan Oppo masing-masing mencatat pertumbuhan 3,3% dan 2,3% pada kuartal pertama 2025, menurut laporan IDC.
Langkah Apple memberikan diskon besar-besaran ini memang tidak biasa, mengingat perusahaan jarang memangkas harga produk baru dalam waktu singkat setelah peluncuran. Analis memprediksi bahwa tekanan di pasar China akan terus berlanjut, terutama dengan absennya Apple dari lima besar merek smartphone terlaris di negara tersebut pada kuartal kedua 2024. Bagi konsumen, diskon ini mungkin menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan iPhone 16 dengan harga lebih terjangkau, tetapi bagi Apple, ini adalah sinyal bahwa strategi baru diperlukan untuk merebut kembali hati pasar China.