Kronologi Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Lewat Gosend ke Permakaman

Kronologi Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Lewat Gosend ke Permakaman

Kronologi Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Lewat Gosend ke Permakaman

Sebuah kasus menggemparkan terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara, di mana seorang driver ojek online (ojol) bernama Yusuf Ansari menemukan mayat bayi dalam paket yang dikirim melalui layanan Gosend. Paket tersebut ternyata dikirim oleh sepasang kakak-adik berinisial R (abang) dan NH (adik), yang kemudian ditangkap polisi karena bayi tersebut merupakan hasil hubungan inses mereka. Berikut kronologi lengkap kejadian ini.

Kronologi Kejadian

  1. Pemesanan Gosend (Kamis, 8 Mei 2025, Pukul 06.14 WIB): Yusuf Ansari, seorang driver ojol, menerima orderan Gosend sekitar pukul 06.14 WIB melalui aplikasi. Pemesan menggunakan nama Rudi (nama fiktif yang dibuat pelaku R) untuk mengirim paket ke penerima bernama Putri (juga nama fiktif, akun milik pelaku NH) di Jalan Ampera III, Kecamatan Medan Timur. Paket berupa kotak kardus diserahkan oleh R, yang bertemu Yusuf bersama seorang wanita (kemungkinan NH) di depan Indomaret, Jalan KL Yos Sudarso.
  2. Pengiriman ke Lokasi (Pukul 08.00 WIB): Yusuf membawa paket ke tujuan, yaitu Masjid Jamik di Jalan Ampera III. Sesampainya di lokasi, Yusuf menghubungi nomor penerima (Putri). Penerima meminta paket diberikan kepada marbot masjid, tetapi Yusuf menolak karena tidak ada orang di lokasi. Ia kemudian menghubungi pemesan kembali, namun tidak mendapat respons jelas.
  3. Penemuan Mayat Bayi: Karena curiga, Yusuf memeriksa isi paket dan terkejut menemukan mayat bayi perempuan di dalam kotak kardus. Ia segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Medan Timur. Warga dan marbot masjid yang memeriksa paket juga mengkonfirmasi bahwa mereka tidak mengenali nama Rudi atau Putri sesuai data aplikasi ojol.
  4. Penangkapan Pelaku: Polrestabes Medan bergerak cepat menyelidiki kasus ini. Pada Jumat, 9 Mei 2025, polisi menangkap R (25 tahun) dan NH (20 tahun), yang ternyata kakak-adik. Keduanya mengakui bahwa bayi tersebut adalah anak mereka, hasil hubungan inses. Mereka ditahan di Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Motif Pengiriman Mayat Bayi

Menurut Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, motif pelaku mengirimkan mayat bayi ke masjid adalah agar bayi ditemukan oleh marbot masjid dan dikuburkan. Ide pengiriman ini berasal dari R, sang abang. Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan bahwa bayi sudah dalam kondisi meninggal saat dikirim, namun penyebab kematian masih diselidiki melalui investigasi ilmiah (scientific investigation).

Status Penyelidikan

Hingga 10 Mei 2025, polisi masih mendalami kasus ini, termasuk:

  • Penyebab Kematian Bayi: Autopsi sedang dilakukan untuk menentukan apakah bayi meninggal karena sebab alami, kekerasan, atau faktor lain.
  • Hubungan Inses: Polisi mengkonfirmasi bahwa R dan NH adalah kakak-adik kandung, dan bayi merupakan hasil hubungan sedarah mereka. Pemeriksaan psikologis dan latar belakang pelaku sedang dilakukan.
  • Pelanggaran Hukum: Pelaku berpotensi dijerat dengan pasal pembuangan mayat, pengabaian anak, dan kemungkinan pasal lain terkait hubungan inses, sesuai KUHP dan UU Perlindungan Anak.

Dampak dan Tanggapan Publik

Kasus ini memicu kehebohan di masyarakat Medan dan media sosial, dengan banyak warganet menyatakan keterkejutan dan kecaman atas perbuatan pelaku. Agam Zubir, Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), meminta driver ojol lebih waspada terhadap paket mencurigakan dan mengimbau masyarakat tidak menyalahgunakan layanan ojol untuk tindakan kriminal. Postingan di X, seperti dari @kompascom dan @sonora_bali, menunjukkan sentimen publik yang kaget dan prihatin atas kasus ini.

Peringatan untuk Driver Ojol

Kasus ini menjadi pengingat bagi driver ojek online untuk lebih berhati-hati saat menerima orderan Gosend, terutama paket tanpa identitas pengirim atau penerima yang jelas. Beberapa langkah yang disarankan:

  • Periksa identitas pemesan dan penerima.
  • Laporkan paket mencurigakan ke pihak berwenang.
  • Hindari menerima paket tanpa konfirmasi langsung dari penerima.

Kasus ini masih terus diselidiki, dan polisi mengimbau masyarakat memberikan informasi tambahan jika mengetahui hal terkait kejadian ini. Untuk pembaruan lebih lanjut, pantau laporan resmi dari Polrestabes Medan atau media terpercaya.