Bentuk Mobil Listrik Pertama yang Baterainya Bisa Ditukar Seperti Motor

Bentuk Mobil Listrik Pertama yang Baterainya Bisa Ditukar Seperti Motor

Produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co., Ltd (CATL), memperkenalkan inovasi terbaru pada Shanghai Auto Show 2025: Choco-SEB (Chocolate Swapping Electric Block), baterai swap untuk mobil listrik yang dapat ditukar seperti baterai motor listrik. Changan Oshan 520 EV menjadi mobil listrik pertama yang mengadopsi teknologi ini, menawarkan jarak tempuh 515 km dan harga sekitar Rp376,2 juta. Artikel ini mengulas detail teknologi Choco-SEB, spesifikasi Changan Oshan 520 EV, merek lain yang akan mengadopsi baterai swap, serta dampaknya pada industri otomotif, berdasarkan laporan VIVA.co.id per 26 Mei 2025 dan sumber pendukung lainnya.

Teknologi Choco-SEB dari CATL

Choco-SEB adalah baterai swap modular yang dirancang untuk mobil listrik, memungkinkan penggantian baterai dalam waktu 100 detik di stasiun penukaran khusus. Inovasi ini bertujuan mengatasi kelemahan utama mobil listrik, yaitu waktu pengisian daya yang lama dibandingkan pengisian bahan bakar konvensional. Berikut fitur utama Choco-SEB:

  • Desain Modular: Bentuk baterai disesuaikan agar kompatibel dengan berbagai merek mobil listrik, mirip seperti baterai standar pada motor listrik.
  • Kecepatan Penukaran: Proses swap hanya membutuhkan 100 detik, jauh lebih cepat dibandingkan pengisian cepat (fast charging) yang memakan waktu 17-30 jam untuk baterai penuh pada Hyundai Kona Electric atau Ioniq.
  • Infrastruktur: CATL berencana membangun 30.000 stasiun penukaran baterai global untuk mendukung ekosistem ini.

Menurut CATL, teknologi ini akan meningkatkan efisiensi mobilitas harian, mengurangi ketergantungan pada stasiun pengisian, dan menekan biaya operasional bagi pengguna. Posts on X menunjukkan antusiasme terhadap konsep ini, dengan beberapa pengguna membandingkannya dengan kepraktisan swap baterai pada motor listrik seperti Gogoro.

Changan Oshan 520 EV: Mobil Listrik Pertama dengan Baterai Swap

Changan Oshan 520 EV, diproduksi oleh Changan Automobile, menjadi pelopor penggunaan Choco-SEB. Spesifikasi utama mobil ini meliputi:

  • Harga: 166.800 yuan (sekitar Rp376,2 juta), menjadikannya opsi terjangkau di segmen mobil listrik.
  • Jarak Tempuh: 515 km berdasarkan pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle).
  • Motor Listrik: Tenaga 105 kW (setara 141 dk), penggerak roda depan.
  • Desain: Eksterior tidak berbeda signifikan dari sedan listrik lain, dengan fokus pada fungsi dan kompatibilitas baterai swap.

Mobil ini menargetkan konsumen urban yang mengutamakan efisiensi waktu. Dibandingkan kompetitor seperti BYD Atto 3 (Rp390 juta, jarak tempuh 410 km) atau Hyundai Ioniq 5 (Rp748 juta, jarak tempuh 373 km), Oshan 520 EV menawarkan nilai lebih dengan harga kompetitif dan kemudahan penukaran baterai.

Merek Lain yang Mengadopsi Choco-SEB

CATL telah menjalin kerja sama dengan beberapa produsen otomotif Tiongkok untuk mengintegrasikan Choco-SEB. Merek dan model yang akan menggunakan baterai swap ini meliputi:

  1. GAC Group: AION UT, AION RT, dan SUV baru yang belum diumumkan.
  2. Chery Auto: iCar V23, SUV listrik kompak.
  3. BAIC Group: Arcfox, sedan listrik premium.
  4. Changan Automobile: Qiyuan A05 (sedan terjangkau), Qiyuan A07 (sedan menengah), dan Deepal SL03 (sedan sporty).

Kerja sama ini menunjukkan komitmen CATL untuk menciptakan ekosistem baterai swap yang inklusif, mirip dengan standarisasi baterai pada elektronik konsumen. Rencana 30.000 stasiun swap akan memastikan aksesibilitas di pasar utama seperti Tiongkok, dengan potensi ekspansi ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dampak pada Industri Otomotif

Teknologi Choco-SEB berpotensi mengubah paradigma mobil listrik:

  • Efisiensi Waktu: Penukaran baterai 100 detik mendekati kecepatan pengisian bahan bakar bensin (2-5 menit), mengatasi kekhawatiran konsumen tentang waktu pengisian.
  • Biaya Operasional: Pengguna tidak perlu membeli baterai baru saat kapasitas menurun (rata-rata kehilangan 2,3% per tahun pada baterai lithium-ion), karena stasiun swap menyediakan baterai terisi penuh.
  • Adopsi Massal: Harga Changan Oshan 520 EV yang terjangkau dan infrastruktur swap dapat mendorong adopsi mobil listrik di negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana SPKLU masih terbatas (187 unit hingga 2021).
  • Tantangan: Investasi besar untuk stasiun swap dan potensi ketidakseragaman desain baterai antarprodusen dapat menghambat skalabilitas.

Di Indonesia, di mana mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 dan BYD Atto 3 mulai populer, teknologi ini bisa menjadi solusi untuk mempercepat adopsi, terutama di kota-kota besar dengan kepadatan tinggi. Namun, keberhasilan bergantung pada investasi infrastruktur, seperti yang direncanakan CATL.

Konteks di Indonesia

Indonesia sedang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, didukung Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik. Hingga 2021, terdapat 153 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Jakarta dan Tangerang, menunjukkan potensi untuk mengadopsi sistem seperti Choco-SEB. Empat merek Tiongkok, termasuk yang mungkin bekerja sama dengan CATL, dilaporkan akan berinvestasi di Indonesia untuk pengembangan baterai dan mobil listrik. Kehadiran Choco-SEB dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik di ASEAN, sejalan dengan target produksi sel baterai 8-10 GWh pada 2025.

Inovasi Choco-SEB dari CATL dan peluncuran Changan Oshan 520 EV menandai langkah besar menuju mobilitas listrik yang lebih praktis. Dengan harga kompetitif, waktu penukaran cepat, dan rencana ekspansi infrastruktur, teknologi ini berpotensi merevolusi pasar mobil listrik global, termasuk di Indonesia. Informasi ini dirangkum berdasarkan laporan VIVA.co.id, Kompas.id, dan sentimen di media sosial per Mei 2025.