Polytron, merek elektronik ternama asal Indonesia, membuat gebrakan besar di industri otomotif dengan meluncurkan mobil listrik pertamanya, Polytron G3 dan G3+, pada 6 Mei 2025. Peluncuran ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-50 Polytron, menandai langkah strategis perusahaan untuk merambah segmen kendaraan ramah lingkungan. Diproduksi melalui kolaborasi dengan Skyworth Auto dari China, kedua model ini hadir sebagai SUV kompak dengan teknologi canggih dan harga kompetitif, siap menantang pemain global seperti Wuling, BYD, dan Chery di pasar mobil listrik Indonesia.
Polytron G3 dan G3+ menawarkan kombinasi desain modern, fitur pintar, dan performa tangguh. Kedua varian ini dibekali motor listrik bertenaga 150 kW (setara 201 hp) dengan torsi maksimum 320 Nm, mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 9,6 detik dan mencapai kecepatan maksimum 150 km/jam. Baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,9 kWh memungkinkan jarak tempuh hingga 402 km berdasarkan standar CLTC, menjadikannya ideal untuk kebutuhan perkotaan dan perjalanan antarkota. Pengisian daya juga efisien, dengan DC Fast Charging (20%-70%) hanya membutuhkan 35 menit, sementara pengisian AC memakan waktu 3,5 jam untuk G3+ (11 kW) dan kurang dari 5 jam untuk G3 (6,6 kW).
Keunggulan Polytron G3 dan G3+ tidak hanya terletak pada performa, tetapi juga pada teknologi canggih yang disematkan. Mobil ini dilengkapi Advanced Driver Assistance System (ADAS) Level 2 dengan 21 fitur pintar, termasuk auto parking assist yang memungkinkan parkir otomatis—fitur yang jarang ditemukan pada kompetitor sekelas. Sistem keselamatan lainnya mencAuthentication: Invalid token akup ABS, EBD, Traction Control, enam airbag, dan Tire Pressure Monitoring System (TPMS). Interiornya menawarkan kenyamanan premium dengan head unit 12,8 inci, panoramic sunroof (khusus G3+), dan audio XBR premium. Fitur Vehicle-to-Load (V2L) juga memungkinkan mobil ini berfungsi sebagai genset, memberikan nilai tambah untuk aktivitas luar ruangan.
Harga menjadi salah satu daya tarik utama Polytron G3 dan G3+. Polytron menawarkan dua skema pembiayaan: sewa baterai (subscription) dan pembelian termasuk baterai. Untuk skema sewa baterai, G3 dibanderol Rp299 juta dan G3+ Rp339 juta (OTR Jabodetabek), dengan biaya langganan baterai Rp1,2 juta per bulan untuk jarak tempuh 800 km. Sementara itu, harga dengan baterai included adalah Rp419 juta untuk G3 dan Rp459 juta untuk G3+. Polytron juga memberikan jaminan buyback 70% setelah tiga tahun (syarat dan ketentuan berlaku) serta garansi baterai panjang untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Sebagai produk dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40%, Polytron G3 dan G3+ menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung industri lokal. Produksi dilakukan di PT Handal Motor Indonesia, dengan komponen lokal seperti speaker yang sudah menjadi ciri khas Polytron. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi langkah ini, menyebutnya sebagai bukti kemampuan manufaktur Indonesia untuk bersaing di pasar global. “TKDN 40% adalah kemajuan luar biasa. Ini memperkuat posisi Indonesia di pasar domestik dan internasional,” ujarnya saat peluncuran di Hotel Kempinski, Jakarta.
Polytron menargetkan penjualan 1.500 unit G3 dan G3+ pada 2025, dengan pengiriman unit dimulai pada Juli 2025. Untuk memudahkan konsumen, Polytron bekerja sama dengan platform seperti Blibli, menawarkan prebooking dengan bonus seperti wall charger gratis dan voucher belanja Rp1 juta. CEO Polytron, Hariono, menegaskan bahwa peluncuran ini bukan sekadar inovasi, tetapi juga solusi mobilitas berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. “Kami ingin teknologi ramah lingkungan ini lebih dekat dengan keluarga Indonesia,” katanya.
Meski menghadapi persaingan ketat dari merek global, Polytron G3 dan G3+ memiliki potensi besar berkat harga terjangkau, fitur canggih, dan dukungan TKDN. Kehadiran mobil ini juga mendukung target pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Bagi konsumen yang mencari SUV listrik stylish, pintar, dan ramah lingkungan, Polytron G3 dan G3+ layak masuk daftar pertimbangan.