Washington D.C., 2 Mei 2025 – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menggantikan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai pengganti sementara. Pergantian ini terjadi setelah serangkaian kontroversi yang melibatkan Waltz, termasuk kebocoran informasi sensitif melalui aplikasi Signal dan penggunaan email pribadi untuk komunikasi resmi.
Waltz, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Kongres dan dikenal dengan pandangan hawkish-nya terhadap kebijakan luar negeri, menghadapi tekanan setelah secara tidak sengaja menambahkan seorang jurnalis ke dalam grup chat Signal yang membahas rencana serangan militer di Yaman. Insiden ini, yang dikenal sebagai "Signalgate", memicu kekhawatiran serius mengenai keamanan informasi di lingkaran dalam pemerintahan Trump.
Selain itu, penggunaan email pribadi oleh Waltz untuk urusan resmi semakin memperburuk situasinya. Meskipun awalnya Trump menunjukkan dukungan terhadap Waltz, tekanan dari dalam dan luar pemerintahan membuat posisinya tidak dapat dipertahankan. Sebagai langkah selanjutnya, Trump mencalonkan Waltz sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah posisi yang memerlukan konfirmasi dari Senat dan kemungkinan akan menghadapi pertanyaan sulit terkait insiden sebelumnya.
Penunjukan Marco Rubio sebagai Penasihat Keamanan Nasional sementara menandai pertama kalinya sejak era Henry Kissinger seorang pejabat memegang dua posisi penting dalam kebijakan luar negeri secara bersamaan. Rubio, yang sebelumnya dikenal sebagai kritikus Trump, telah menjadi pendukung setia agenda "America First" dan dipercaya dapat membawa stabilitas di tengah gejolak internal pemerintahan.
Perombakan ini mencerminkan dinamika kekuasaan yang kompleks di dalam pemerintahan Trump, dengan berbagai faksi yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh. Sementara beberapa pihak memuji langkah ini sebagai upaya untuk memperkuat tim keamanan nasional, kritik juga muncul terkait konsentrasi kekuasaan dan potensi konflik kepentingan dalam kebijakan luar negeri AS.