Astronom Temukan Awan Molekular Raksasa Eos Bersinar dalam Gelap

Astronom Temukan Awan Molekular Raksasa Eos Bersinar dalam Gelap

Para astronom baru-baru ini menemukan awan molekular raksasa yang bersinar dalam gelap, dinamai "Eos", yang terletak sekitar 300 tahun cahaya dari Bumi. Awan ini memiliki bentuk seperti bulan sabit dan membentang sekitar 100 tahun cahaya, menjadikannya salah satu struktur terbesar di langit. Penemuan ini memberikan pandangan langka tentang daur ulang materi kosmik yang memicu terciptanya bintang dan planet baru.

Eos berhasil menghindari deteksi sebelumnya karena kandungan karbon monoksida (CO) yang rendah, yang biasanya digunakan para astronom untuk mengidentifikasi awan molekular. Sebaliknya, para peneliti mendeteksi Eos melalui cahaya fluoresensi molekul hidrogen di dalamnya, sebuah pendekatan baru yang dapat mengungkap banyak awan tersembunyi serupa di seluruh galaksi.

Hidrogen molekuler adalah zat yang paling melimpah di alam semesta. Dengan menemukan dan mempelajari awan berisi hidrogen seperti Eos, para astronom dapat mengungkap reservoir hidrogen yang sebelumnya tidak terdeteksi, sehingga memungkinkan mereka mengukur dengan lebih tepat jumlah material yang tersedia untuk pembentukan bintang dan planet di seluruh alam semesta.

Penemuan ini dipimpin oleh Blakesley Burkhart, seorang profesor madya di Departemen Fisika dan Astronomi di Rutgers University di New Jersey. Para peneliti melaporkan penemuan tersebut dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 28 April di jurnal Nature Astronomy.